Selasa, 14 Januari 2025, pukul 09.33 WIB
Tim Yayasan Amal Peduli Nusantara mengunjungi Kampung teko, RW 01, di daerah Kapuk, Jakarta. Untuk melakukan pendataan terhadap anak – anak disabilitas yang membutuhkan bantuan pada hari Senin, 13 Januari 2025.
( Andini “Anak berusia 11 tahun yang mengalami kelumpuhan otak dari lahir”. )
Kunjungan ini bertujuan untuk mendata kebutuhan anak – anak dengan keterbatasan fisik dan mental, juga berkebutuhan khusus yang hidup di lingkungan yang penuh tantangan untuk diberi bantuan.
( Athan “Anak berusia 13 tahun yang mengalami down syndrome”. )
Setibanya di Kampung teko, RW 01, tim yayasan menemukan kenyataan yang sangat memprihatinkan. Beberapa anak disabilitas di kampung ini hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, banyak dari mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, yang memperburuk kondisi mereka.
( Ahmad “Anak berusia 10 tahun yang mengalami penyakit otot langka dan divonis hidup sampai umur 15 tahun”. )
Menurut data yang dikumpulkan oleh tim Yayasan Amal Peduli Nusantara, mayoritas keluarga di Kampung teko bekerja secara serabutan dan memiliki pendapatan yang tidak menentu. Hal ini mengakibatkan anak-anak disabilitas seringkali tidak mendapat perawatan yang mereka butuhkan. Dalam kondisi serba kekurangan, mereka kesulitan mendapatkan akses perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
( Ahmad dwi maulana “Anak berusia 9 tahun yang mengalami autis hyperaktif”. )
Tim Yayasan Amal Peduli Nusantara juga mencatat bahwa bantuan yang mereka butuhkan tidak hanya sebatas bantuan finansial, tetapi juga dukungan kesehatan. Yayasan Amal Peduli Nusantara berencana memberi bantuan, untuk mendukung anak-anak disabilitas di Kampung apung.
( Arya dwi fadila “Anak berusia 10 tahun yang mengalami gangguan syaraf sensorik dan motorik”. )
Melalui kunjungan ini, Yayasan Amal Peduli Nusantara berharap dapat menyuarakan tentang mereka kepada masyarakat luas untuk bisa ikut membantu anak – anak disabilitas di Kampung teko dan daerah lainnya.
Dengan adanya perhatian dan bantuan dari berbagai pihak, diharapkan anak-anak disabilitas di Kampung teko dan daerah lain bisa mendapat bantuan yang mereka butuhkan.