Kamis, 13 Maret 2025. Pukul 09 : 36 WIB
Bencana alam dahsyat berupa banjir bandang dan longsor melanda Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kelurahan Sukabumi, Kedusunan Kawungluwuk, pada Minggu (10/3) lalu. Luapan Sungai Cisarua dan tanah yang bergerak dari dataran tinggi menghancurkan lebih dari 145 rumah warga, serta merusak jembatan, peternakan, dan sawah yang menjadi sumber kehidupan utama masyarakat setempat.





Salah seorang warga, Najmudin, yang juga merupakan aktivis desa Cidadap, mengungkapkan betapa tragisnya peristiwa tersebut. Ibunya adalah salah satu korban yang meninggal akibat longsor yang menghantam rumah mereka. “Kami kehilangan banyak keluarga dan harta benda. Rumah kami hancur, tanah bergeser, dan banjir bandang membawa semuanya. Kami sangat membutuhkan bantuan, tapi akses ke desa ini sangat sulit. Bahkan kendaraan bermotor pun tidak bisa melewati jalan yang tertutup longsoran dan banjir,” ujar Najmudin.

Kondisi ini semakin memprihatinkan karena banyak tiang listrik yang rusak, menyebabkan pemadaman listrik yang sudah berlangsung selama beberapa hari. Ketika malam tiba, warga terpaksa bertahan dalam kegelapan total, dengan ancaman lebih besar dari bencana susulan yang bisa datang kapan saja, terutama jika hujan lebat kembali turun.



“Situasi sangat berbahaya. Lokasi ini sudah tidak layak untuk dihuni lagi. Tanah terus bergeser, dan kami khawatir jika hujan kembali turun, longsor bisa terjadi lagi dan menambah jumlah korban,” tambah Najmudin.



Tidak hanya rumah dan fasilitas umum yang rusak, banyak perabotan rumah tangga warga, seperti kompor dan tempat memasak nasi, juga rusak dan hanyut terbawa arus sungai. Hal ini membuat warga semakin kesulitan untuk bertahan hidup. “Kami sangat membutuhkan sembako yang mudah diolah, karena peralatan memasak kami sudah tidak ada. Makanan instan atau makanan siap saji sangat kami butuhkan untuk bertahan hidup sementara waktu,” ujar Najmudin.


Lebih dari 6 kampung di wilayah ini terdampak parah, dan warga sangat mengharapkan bantuan segera datang dari pemerintah. Najmudin menambahkan, “Kami berharap pemerintah segera mengirimkan bantuan, baik untuk evakuasi, sembako, dan peralatan darurat lainnya. Warga sangat membutuhkan pertolongan segera agar bisa bertahan hidup dalam kondisi yang sangat sulit ini.”



Saat ini, warga Desa Cidadap terjebak dalam kesulitan yang mendalam. Karena banyaknya jembatan penghubung yang ambruk tertimpa longsor, dan efek tanah bergerak menghancurkan akses setengah jalan yang terjadi di beberapa titik menuju desa. Sehingga akses menuju lebih dari 6 desa sangat sulit ditempuh dan diharapkan agar bantuan dari pemerintah dan organisasi kemanusiaan dapat segera sampai untuk membantu mengatasi kesulitan yang tengah mereka alami.