Senin, 6 Oktober 2025. Pukul 12:36 WIB
( Ibu kanah, lansia sebatang kara yang tinggal di sebuah gubuk berlapis kayu bekas, karung bekas dan triplek bekas )
Di balik sempitnya sebuah gubuk berukuran 2,2 x 1,5 meter di Tangerang, hidup seorang wanita bernama Ibu Kanah, lansia berusia 63 tahun yang kini menjalani hari-harinya seorang diri.
Sejak anak semata wayangnya meninggal dunia, Ibu Kanah tidak memiliki keluarga yang menemaninya. Ia juga mengalami sakit syaraf akut yang membuatnya sulit berjalan dan hanya bergantung pada bantuan warga sekitar untuk bertahan hidup.
Melihat kondisi tempat tinggal yang tidak layak dan jauh dari kata aman, tim relawan Yayasan Amal Peduli Nusantara bergerak menyalurkan bantuan bahan bangunan kepada seorang tukanguntuk membantu proses perbaikan rumah Ibu Kanah pada hari Sabtu, 4 Oktober 2025 dan mulai dikerjakan pada hari Senin, 6 Oktober 2025
Bantuan tersebut terdiri dari:
hebel, besi tiang, kayu kaso, kayu, semen, pasir, semen hebel, keramik, dan lampu.
Dengan bantuan ini, diharapkan gubuk kecil yang selama ini menjadi tempat Ibu Kanah berlindung dapat diperbaiki menjadi tempat tinggal yang lebih kokoh, bersih, dan layak huni.
Langkah kecil ini menjadi bukti nyata kepedulian bahwa setiap orang berhak memiliki tempat tinggal yang aman dan nyaman, terlebih bagi mereka yang sudah lanjut usia dan hidup dalam keterbatasan.
Yayasan Amal Peduli Nusantara terus berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat, membantu mereka yang membutuhkan—tidak hanya dengan sembako, tetapi juga dengan harapan dan tempat yang lebih layak untuk hidup.
