Ratusan Warga Kehilangan Rumah Akibat Kebakaran Besar di Pancoran, Jakarta Selatan

Jumat, 10 Oktober 2025. Pukul 16:51 WIB

( Dokumentasi : kebakaran terlihat dari jauh, foto bersumber dari situs antara )

Jakarta Selatan, 10 Oktober 2025 — Siang yang tenang mendadak berubah menjadi kepanikan besar di kawasan Pengadegan Timur II, Pancoran. Api tiba-tiba muncul dari salah satu lapak di permukiman padat itu, menjalar begitu cepat, melahap rumah-rumah warga yang berdempetan tanpa ampun.

Dalam waktu singkat, ratusan warga berhamburan keluar rumah, membawa apa pun yang bisa diselamatkan — sebagian hanya sempat menggenggam pakaian di badan. Asap tebal mengepul tinggi di udara, sementara suara sirene pemadam kebakaran menggema di antara teriakan warga yang panik.


Kobaran Api yang Melahap 120 Rumah dan Lapak

( Dokumentasi : Asap tebal dan pekat dari lokasi kebakaran, foto bersumber dari situs okezone )

Petugas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan menerima laporan sekitar pukul 15.18 WIB. Sebanyak 15 unit mobil pemadam dan 45 personel langsung diterjunkan ke lokasi.

Upaya pemadaman berlangsung menegangkan karena api cepat menyebar di antara rumah petak dan lapak yang berdiri rapat. Setelah lebih dari satu jam berjuang, api akhirnya berhasil dikendalikan.

Namun, sekitar 120 rumah petak dan lapak sudah habis terbakar. Luas area yang terdampak mencapai 1.000 meter persegi, meninggalkan hanya arang dan puing.

“Api datang begitu cepat. Kami tidak sempat selamatkan barang apa pun,” ujar Ibu Leni, salah satu warga yang kini tinggal di pengungsian.


400 Jiwa Terdampak, Banyak Anak dan Lansia Mengungsi

( Dokumentasi : Foto petugas pemadam berusaha memadamkan api, foto bersumber dari situs detik)

Kebakaran besar ini membuat sekitar 120 kepala keluarga atau 400 jiwa kehilangan tempat tinggal. Mereka kini ditampung sementara di area sekitar lokasi kebakaran, termasuk di posko darurat dan mushala terdekat.

Sebagian besar korban adalah pekerja harian, pedagang kecil, dan buruh yang hidup pas-pasan. Kini, mereka hanya bisa bertahan dengan bantuan warga sekitar dan aparat setempat.

“Kami butuh pakaian, selimut, dan makanan siap saji. Semua sudah habis, bahkan surat-surat penting juga terbakar,” tutur seorang bapak yang kehilangan rumah kontrakannya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka serius dalam peristiwa ini. Namun, kehilangan harta benda dan tempat tinggal membuat banyak keluarga harus memulai hidup dari nol.


Diduga Akibat Korsleting Listrik

( Dokumentasi : Asap melambung tinggi dari kejauhan, foto bersumber dari situs poskota )

Dari hasil penyelidikan awal, korsleting listrik diduga menjadi penyebab munculnya api. Kawasan padat dan instalasi kabel yang semrawut mempercepat penyebaran api ke rumah-rumah sekitar.

Petugas pemadam dan relawan masih melakukan pendinginan dan pendataan jumlah korban serta kebutuhan mendesak warga. Pemerintah kecamatan dan kelurahan juga tengah menyiapkan dapur umum dan tenda pengungsian.


Harapan dari kami

( Dokumentasi : Puing puing sisa kebakaran, foto bersumber dari situs BPBD )

Melalui peristiwa ini, Yayasan Amal Peduli Nusantara juga menyampaikan rasa empati yang mendalam kepada seluruh korban terdampak kebakaran di pancoran. Kami juga berharap, tidak adanya penambahan korban kerusakan dan terjadi pemulihan cepat oleh instansi setempat.