Jumat, 13 Juni 2025. Pukul 10 : 23 WIB
“Kami Tidak Lupa, Mereka Masih Ada.”
Sebanyak 12 lansia di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang menerima bantuan sembako dari Yayasan Amal Peduli Nusantara sebagai bagian dari program kepedulian terhadap warga lanjut usia yang hidup dalam keterbatasan.

Setiap paket sembako yang disalurkan berisi kebutuhan pokok seperti beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, sarden 1 kaleng, susu kental manis 1 kaleng, biskuit regal 3 pack, penyedap rasa 500 gram, garam 500 gram, dan kecap manis ukuran sedang. Bantuan ini ditujukan untuk sedikit meringankan beban para lansia yang tetap berjuang menjalani hari di usia senja mereka.
Berikut adalah para penerima bantuan di periode pertama ini:
- Sri Wahyuni, seorang lansia yang mengalami kelumpuhan akibat saraf terjepit. Meski dalam kondisi terbatas, ia tetap menjadi guru mengaji. Suaminya sehari-hari bekerja sebagai juru parkir di minimarket.


- Eni, lansia yang tinggal terpisah dengan suaminya yang ada di kampung. Ia kini tinggal bersama anaknya, seorang tukang sapu, dan menghabiskan hari-harinya menjaga cucu.


- M. Sutrisno, hidup seorang diri dan masih harus bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidup di masa tua.


- Tina Badriah, tinggal bersama anaknya yang masih duduk di bangku SMP. Untuk bertahan hidup, ia mengasuh anak-anak tetangga.


- Basuni, lansia yang hidup sendiri dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Hidupnya bergantung pada kiriman minim dari anaknya.


- Wasni, tinggal bersama suami dan mengalami gangguan penglihatan. Kesehariannya penuh perjuangan karena keterbatasan fisik.


- Hatijah, hidup bersama anak yang berpenghasilan kecil. Ia membantu ekonomi keluarga dengan mengupas kerang.


- Lastri, seorang diri menjalani hari dengan memulung untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.


- Nurhayati, tinggal bersama anak dan menjalankan usaha kecil berupa warung kelontong.


- Dasmin, hidup bersama istri dan bekerja sebagai pengupas kerang hijau demi mengisi dapur setiap hari.


- Darsa, seorang nelayan lanjut usia yang tinggal dengan anaknya. Penghasilan hariannya sangat minim, namun tetap berusaha mandiri.


- Tarmidi, tinggal bersama istri dan anaknya, dan menggantungkan hidup dengan memulung plastik bekas.


Yayasan Amal Peduli Nusantara percaya bahwa setiap lansia layak mendapatkan perhatian dan bantuan yang layak. Kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan relawan yang telah ikut ambil bagian dalam kegiatan mulia ini. Semoga ke depan, lebih banyak lansia yang bisa dibantu dan merasakan hangatnya kepedulian.
Mari teruskan kebaikan ini bersama. Karena kebaikan tidak pernah berhenti ketika masih ada yang peduli.