Rabu, 15 Januari 2025, pukul 15.37 WIB
Penyerahan bantuan paket sembako untuk tiga lansia yang hidup dalam kondisi serba kekurangan. Bantuan tersebut diberikan kepada Abdullah Sugito, Aman, dan Lendra – tiga lansia dengan latar belakang kehidupan yang penuh perjuangan.
Paket sembako yang disalurkan berisi kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, minyak goreng, telur, susu bubuk kemasan sachet, susu kental manis, sarden kaleng dan garam , sebagai bentuk perhatian terhadap para lansia yang selama ini berjuang untuk bertahan hidup meskipun dalam kondisi yang terbatas.

Abdullah Sugito: Berjuang Bersama Istri dengan Pekerjaan Serabutan

Abdullah Sugito, seorang lansia berusia 69 tahun, tinggal bersama istrinya di sebuah rumah sederhana di daerah tangerang. Meskipun usia lanjut, Abdullah tetap bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia juga menjadi jastiper, atau “pengantar nomor antrian” kerabat dan tetangga yang ingin berobat di rumah sakit, sebuah pekerjaan yang ia lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Namun, di balik usahanya mendapat penghasilan. Abdullah dan istrinya sering kali harus berhadapan dengan ketidakpastian hidup. Abdullah mengungkapkan bahwa meskipun mereka berusaha keras, seringkali penghasilan yang mereka dapatkan tidak mencukupi untuk kebutuhan dasar sehari-hari.
Aman: Menghidupi Keluarga dengan Menjaga Makam dan Gali Kubur

Aman, seorang lansia berusia 72 tahun, tinggal bersama anaknya di sebuah rumah sederhana. Setiap hari, ia menghidupi anaknya dengan bekerja sebagai penjaga makam dan menggali kubur di area pemakaman setempat. Meski pekerjaan tersebut tidak selalu stabil, Aman tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya.

Meskipun penghasilannya tidak tetap, Aman merasa bersyukur karena masih ada orang – orang baik yang peduli kepada mereka. Bantuan sembako ini pun menjadi hal yang sangat berarti bagi kehidupan mereka.
Lendra: Sebatang Kara, Hidup dari Memulung dan Belas Kasihan Warga
Lendra, seorang lansia berusia 72 tahun yang hidup sebatang kara. Setiap harinya, Lendra mengais rezeki dengan cara memulung barang bekas dan dibantu oleh belas kasihan warga sekitar untuk mendapatkan makanan atau bantuan.

Hidup yang penuh keterbatasan ini membuat Lendra sering merasa kesepian, namun ia tetap berusaha untuk menjalani hidup dengan tegar. Lendra pun sangat bersyukur atas bantuan sembako yang diberikan.

Melalui bantuan ini, Yayasan Amal Peduli Nusantara berharap dapat memberikan sedikit kebahagiaan dan meringankan beban hidup Abdullah, Aman, dan Lendra. Bantuan tersebut tidak hanya berupa kebutuhan pokok, tetapi juga sebagai bentuk perhatian kepada para lansia yang telah menghabiskan usia mereka dengan penuh perjuangan, namun sering kali terabaikan oleh keadaan.
Dengan terus melakukan kebaikan dan berbagi, Yayasan Amal Peduli Nusantara berharap kegiatan ini bisa menginspirasi masyarakat lainnya untuk lebih peduli terhadap mereka yang membutuhkan, serta mendorong lebih banyak aksi sosial untuk meringankan beban hidup mereka yang kurang beruntung.