Jumat, 19 September 2025. Pukul 17:33 WIB
Hidup di masa tua seharusnya bisa tenang. Namun, bagi lima lansia di Bencongan, Tangerang, hari-hari mereka masih harus diisi dengan perjuangan mencari nafkah demi bertahan hidup. Yayasan Amal Peduli Nusantara hadir membawa sedikit kelegaan dengan menyalurkan bantuan sembako kepada mereka.

Bantuan yang diberikan berupa beras, minyak goreng, mie instan, sarden, susu kental manis, telur, garam, dan biskuit regal – kebutuhan dasar yang sangat berarti untuk memenuhi makan sehari-hari.
Profil Para Penerima Bantuan
- Iyus (65 tahun)
Lansia sebatang kara yang hidup dari memulung botol plastik dan rongsokan. Meski tubuhnya tak sekuat dulu, ia tetap berjuang mencari sesuap nasi setiap hari.


- Rohmat (55 tahun)
Mengalami stroke namun masih berusaha bekerja serabutan. Ia tinggal bersama istri dan dua anak. Istrinya membantu mencari nafkah dengan menjadi tukang urut.


- Darwiyah (68 tahun)
Sehari-hari memulung bersama istrinya untuk menghidupi cucu yang tinggal bersama mereka. Anaknya sendiri kesulitan sehingga tak bisa banyak membantu.


- Bia (65 tahun)
Lansia yang memulung sambil merawat satu anak yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ). Anak lainnya tidak bisa membantu, dan istrinya telah tiada.


- Maskur (63 tahun)
Seorang tukang urut yang masih berjuang menghidupi keluarga. Ia memiliki tiga anak: satu masih sekolah, satu belum bekerja, dan hanya satu yang bekerja serabutan.


Makna di Balik Bantuan Ini
Penyaluran bantuan sembako ini menjadi pengingat bahwa perhatian kecil bisa membawa arti besar. Bagi lima lansia ini, bantuan bukan sekadar bahan makanan, tapi juga bentuk kepedulian yang menguatkan mereka untuk terus bertahan.

