Longsor dan Banjir Terjang Tasikmalaya : Seorang Anak Tewas, Warga Terluka dan Ratusan Rumah Rusak

Rabu, 6 Agustus 2025. Pukul 10 : 16 WIB

Tasikmalaya, 4 Agustus 2025
Bencana longsor dan banjir kembali menyisakan duka. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah tertimbun longsor di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (4/8). Ibunya dan adiknya selamat, namun mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Bencana Terjadi Setelah Hujan Deras Sepanjang Malam

( Dokumentasi : Rumah yang rusak berat di Singaparna, saat banjir menerjang rumah-rumah warga Desa Cikunten, foto bersumber dari situs pikiran rakyat )

Hujan deras yang mengguyur wilayah Tasikmalaya sejak Minggu malam (3/8) menyebabkan banjir bandang dan longsor di beberapa kecamatan, seperti Singaparna, Cigalontang, dan Salawu. Air sungai meluap, merendam ratusan rumah warga di Kampung Cilembu, Kampung Cigedugan, dan Kampung Pabrik, Desa Singasari.

Sementara itu, di Kampung Ciburaleng, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, tanah longsor menimpa sebuah rumah saat para penghuni tengah tertidur.

Korban Jiwa dan Luka-luka

( Dokumentasi : Evakuasi dan pembersihan material longsor oleh petugas dan warga, foto bersumber dari situs antara )

Korban meninggal dunia adalah Nabila , anak berusia sekitar 10 tahun. Tubuhnya tertimbun material longsor bersama reruntuhan dinding rumah. Proses evakuasi berjalan dramatis karena minimnya alat berat.

Ibunya, Sinta (32 tahun), dan adik laki-lakinya, Abizar (5 tahun), selamat dari insiden tragis itu meski mengalami luka-luka. Mereka saat ini dirawat intensif di RSUD KHZ Musthafa Tasikmalaya.

Selain itu, terdapat 6 korban luka lain di Kecamatan Salawu dan Cigalontang. Sebagian dirujuk ke rumah sakit, sebagian lainnya dirawat di puskesmas terdekat.

Akses Terputus dan Evakuasi Terkendala

( Dokumentasi : Medan berlumpur dan kondisi sulit, menunjukkan tim penyelamat dan warga berusaha melewati area yang tertutup oleh tanah, foto bersumber dari situs antara )

Material longsor setinggi 2 meter dan sepanjang hampir 10 meter menutup akses jalan utama antara Desa Cidugaleun dan Desa Parentas, perbatasan Garut. Warga dan tim gabungan dari BPBD, Tagana, relawan, dan aparat kepolisian terus bekerja keras membersihkan area dengan peralatan seadanya.

Harapan

Yayasan Amal Peduli Nusantara menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan seluruh warga terdampak. Yayasan Amal Peduli Nusantara berharap situasi longsor bisa segera diatasi dengan baik dan tidak ada kerusakan ataupun penambahan korban jiwa lainnya dan ada bantuan pemerintah untuk warga terdampak.