Kepedulian yang menguatkan Hati: Bantuan Sembako untuk 12 Lansia di Jakarta Barat & Tangerang

Rabu, 11 Juni 2025. Pukul 21 : 19 WIB

Di tengah kondisi ekonomi yang semakin berat, khususnya bagi para lansia dengan kondisi terbatas, Yayasan Amal Peduli Nusantara kembali memberikan bantuan rutin. Pada awal Juni ini, Yayasan menyerahkan bantuan sembako kepada 12 lansia yang hidup dibawah garis kemiskinan yang tinggal di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang. Bantuan ini merupakan wujud kepedulian nyata dari para donatur dan relawan untuk mereka yang tetap tegar meski hidup dalam keterbatasan.

Apa saja isi bantuan sembako?

Setiap paket sembako berisi kebutuhan pokok yang langsung bisa dimanfaatkan:

  • Beras
  • Minyak goreng
  • Mie instan
  • Sarden
  • Susu kental manis
  • Telur
  • Garam
  • Biskuit Regal

Siapa saja penerima bantuannya?

Dan mereka, para lansia yang menerima bantuan ini :

  • Bu Yati: Tinggal bersama dua cucu yang telah ditinggal orang tuanya selama 11 tahun. Untuk bertahan hidup, beliau bekerja sebagai pengupas kerang.
  • Bu Nirah: Mengasuh tiga cucu tanpa bantuan dari orang tua mereka, juga bekerja sebagai pengupas kerang.
  • Bu Djunah: Hidup bersama anak dan cucunya. Di usia senja, beliau tetap bekerja mengupas kerang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.
  • Bu Hanimah: Menjalani hidup sebatang kara, bergantung pada penghasilan minim dari pekerjaannya sebagai pengupas kerang.
  • Bu Siti Aisah: Tinggal bersama dua anaknya yang belum bekerja. Sering sakit-sakitan dan mengalami kepikunan karena faktor usia.
  • Bu Isah: Mengalami gangguan penglihatan, tinggal bersama suami dan harus bekerja serabutan untuk menyambung hidup.
  • Pak Djuri: Hidup sendiri sejak sang istri meninggal. Menjaga warung kecil, meski penglihatan beliau sudah mulai menurun.
  • Pak M. Rosjid: Mengalami stroke berat dan hanya bisa berbaring di kamar. Hidup bersama anaknya yang turut merawat beliau.
  • Bu Sukariah: Suaminya telah tiada, tinggal bersama adik dan anak yang mengalami kebutaan akibat kecelakaan kerja.
  • Bu Mimin: Hidup dengan anak yang bekerja serabutan. Beliau sendiri mengalami patah tulang di bagian pinggang.
  • Bu Sopiah: Hidup bersama anak dan menjaga cucu setiap hari. Kondisi ekonomi mereka masih sangat terbatas.
  • Pak Martino: Menjual barang bekas untuk menghidupi istri dan dua anak yang masih sekolah.

Harapan dari Kami

Bantuan ini mungkin tak bisa mengubah segalanya, tapi kami percaya bahwa perhatian kecil bisa membawa arti besar. Kehadiran Yayasan Amal Peduli Nusantara di tengah mereka adalah bentuk komitmen untuk terus mendampingi para lansia yang masih berjuang di tengah segala keterbatasan.

Kami mengajak para dermawan untuk terus berbagi. Karena setiap uluran tangan Anda, bisa menjadi penyambung harapan mereka.