Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor di Lampung: Ratusan Rumah Terendam, Akses Wisata Lumpuh

Senin, 1 September 2025. Pukul 09:36 WIB

( Dokumentasi : material longsor, tanah dan bebatuan menutupi jalan penghubung antara Pesawaran dan Bandar Lampung, foto bersumber dari suara )

Lampung kembali diguncang bencana. Hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu, 30 Agustus 2025, hingga Minggu, 31 Agustus 2025, memicu banjir dan longsor di beberapa wilayah. Akibatnya, ratusan rumah warga terendam dan akses menuju kawasan wisata di Pesawaran lumpuh total.

Ratusan Rumah Warga Terendam

Di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, banjir bercampur material longsor menerjang kawasan permukiman. Air setinggi 50 cm hingga 1 meter merendam ratusan rumah warga di Perum Sukajaya Darat Lempasing, Perum Waway, Kampung Ario, dan Tanjakan Pematang Rinjing.

Warga terpaksa mengevakuasi barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman. Meski kondisi memprihatinkan, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Akses Wisata Lumpuh Total

Longsor yang membawa material tanah dan batu menutup jalan utama RE Martadinata–Lempasing, yang merupakan jalur vital menuju kawasan wisata pantai di Pesawaran. Ratusan kendaraan terjebak, dan wisatawan yang sudah berada di lokasi sulit kembali karena jalur lumpuh.

Bandar Lampung Juga Terdampak

( Dokumentasi : petugas marinir dan alat berat membersihkan lumpur yang menutupi jalan Teluk Ratai, foto bersumber dari antara )

Tak hanya Pesawaran, banjir juga melanda empat kecamatan di Kota Bandar Lampung, yaitu Panjang, Telukbetung Barat, Telukbetung Timur, dan Enggal. Di Telukbetung Timur, tanggul penahan air jebol hingga membuat ratusan rumah terendam banjir bandang. Warga harus menyelamatkan perabot rumah tangga dan kendaraan mereka di tengah genangan air.

Penanganan Darurat

Pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten Pesawaran, dan Pemerintah Kota Bandar Lampung bergerak cepat. Tim gabungan bersama TNI–Polri dikerahkan untuk membantu warga dan membersihkan material longsor. Alat berat juga diturunkan untuk membuka jalur utama yang tertutup.

Sementara itu, BPBD Bandar Lampung bekerja sama dengan aparat setempat melakukan evakuasi, pembersihan lumpur, dan penyiraman di rumah-rumah warga terdampak.

Catatan Penting

( Dokumentasi : sebuah ekskavator digunakan tim BPBD untuk membuka kembali jalan yang tertutup longsor, foto bersumber dari rmol )

Hingga kini, data resmi mengenai jumlah kepala keluarga (KK) dan jiwa terdampak masih dalam pendataan. Namun, laporan di lapangan memastikan bahwa ratusan rumah rusak dan terendam serta ribuan warga terdampak aktivitas sehari-harinya.


Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa bencana bisa datang kapan saja. Warga yang terdampak membutuhkan perhatian kita bersama. Yayasan Amal Peduli Nusantara mendoakan keselamatan para korban, agar mereka bisa segera bangkit kembali dan tidak terjadi bencana susulan.