Gempa M 6,3 Guncang Sarmi Papua: Enam Distrik Terdampak, Warga Bertahan di Tengah Kerusakan

Rabu, 13 Agustus 2025. Pukul 14:03 WIB

Sarmi, Papua – Suasana sore yang tenang di Kabupaten Sarmi, Papua, berubah panik pada Selasa (12/8/2025) pukul 17.24 WIT. Guncangan kuat berkekuatan magnitudo 6,3 (versi BMKG 6,4) terasa hingga beberapa detik, memaksa warga meninggalkan rumah dan berlari mencari tempat aman.

( Dokumentasi : bangunan gereja yang rusak akibat gempa, foto bersumber dari situs tempo )

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa ini bersumber di darat, sekitar 27 kilometer tenggara Sarmi pada kedalaman 13 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami, namun diikuti beberapa gempa susulan, terbesar berkekuatan 5,1 magnitudo.

( Dokumentasi : bangunan gereja yang rusak akibat gempa, foto bersumber dari situs tempo )

Dampak di Enam Distrik

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarmi menyebutkan enam distrik terdampak:

  • Sarmi
  • Sarmi Selatan
  • Sarmi Timur
  • Pantai Bagian Barat
  • Pantai Barat
  • Pantai Timur (terparah)

( Dokumentasi : bangunan gereja yang rusak akibat gempa, foto bersumber dari situs tempo )

Sejumlah fasilitas dan bangunan rusak:

  • 2 rumah mengalami kerusakan
  • 1 gereja (Gereja Alfa Omega di Distrik Pantai Timur) rusak berat
  • Pasar rakyat di Kampung Keder rusak
  • 1 jembatan di Kampung Burtin rusak
  • Pagar Rumah Sakit Burtin ambruk
  • 1 kendaraan rusak akibat tertimpa reruntuhan

Meski kerusakan cukup luas, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan hingga Rabu (13/8/2025) siang.

( Dokumentasi : instansi kepolisian datang menghimbau warga, foto bersumber dari situs tribratanews )

Warga Bertahan dan Tetap Waspada

Guncangan selama 2–3 detik cukup membuat warga panik. Banyak yang mengungsi ke lokasi aman pada malam hari, khawatir gempa susulan. BMKG mengimbau masyarakat untuk memeriksa kondisi rumah sebelum kembali menempati, mengingat potensi gempa susulan masih ada.

BPBD dan BNPB terus melakukan pendataan dan memberikan bantuan darurat. Masyarakat diimbau mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang dan menghindari berita yang belum terverifikasi.

“Kami tetap waspada dan berharap bantuan segera datang. Malam ini kami tidur di luar rumah karena masih takut,” ujar seorang warga Pantai Timur yang rumahnya retak akibat guncangan.

Harapan Kami

Yayasan Amal Peduli Nusantara menyampaikan keprihatinan kami atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita di wilayah Papua. Kami berharap : Tidak terjadi gempa susulan lainnya, dan dan tidak ada lagi penambahan kerusakan ataupun korban jiwa.