Gempa Bekasi 4,7 m Guncang, Sekolah dan Fasilitas Publik Ikut Rusak. 46 bangunan rusak & 40 kk terdampak.

Kamis, 21 Agustus 2025. Pukul 12:33 WIB

( Dokumentasi : bangunan mesjid yang roboh, foto bersumber dari situs okezone)

“Bukan hanya rumah yang retak, tapi ruang belajar anak-anak pun ikut terdampak. Gempa Bekasi 20 Agustus 2025 menyisakan PR besar : bagaimana menjaga sekolah tetap aman untuk generasi kita?”

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,7 mengguncang wilayah Bekasi pada Rabu malam, 20 Agustus 2025, pukul 19.54 WIB. Getaran yang terasa kuat hingga Jakarta, Depok, Karawang, dan Bandung ini menimbulkan kerusakan pada puluhan bangunan—termasuk sekolah, rumah ibadah, dan fasilitas kesehatan.

Menurut laporan BPBD Jawa Barat, setidaknya 46 bangunan rusak akibat gempa ini. Dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya adalah rumah warga, mushalla, fasilitas kesehatan, hingga sarana pendidikan.

( Dokumentasi : warga sekolah yang terkena dampak gempa, foto bersumber dari situs okezone )

Di Karawang, dampaknya cukup terasa:

  • SDN Kutamaneuh 2, Kecamatan Tegalwaru, mengalami kerusakan serius. Plafon ruang kelas jebol, dinding retak, dan atap sebagian roboh. Untungnya saat kejadian sekolah dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban.
  • Aula Kantor Camat Pangkalan juga mengalami kerusakan di bagian langit-langit, membuat kegiatan masyarakat sempat terhenti.
  • Selain itu, sejumlah rumah di Kecamatan Telukjambe Barat dan Tegalwaru juga dilaporkan rusak ringan hingga sedang.

Meski gempa tergolong kecil, dampaknya cukup mengkhawatirkan karena menyentuh fasilitas publik yang vital. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak-anak, justru ikut terdampak dan kini membutuhkan perbaikan.


Mengapa Ini Penting?

Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa wilayah padat penduduk seperti Bekasi dan Karawang rentan terhadap aktivitas sesar aktif. Bangunan dengan struktur rapuh, terutama sekolah dan fasilitas umum, menjadi titik rawan.

Bagi anak-anak, ruang belajar yang aman bukan sekadar tempat menimba ilmu, tapi juga simbol masa depan mereka.

Gempa Bekasi mungkin sudah berhenti, tetapi getarannya meninggalkan pesan kuat: kita perlu lebih siap, lebih peduli, dan lebih sigap dalam menjaga fasilitas umum, terutama sekolah. Karena masa depan anak-anak kita tidak boleh retak seperti plafon kelas yang runtuh semalam.

Harapan Kami

Yayasan Amal Peduli Nusantara menyampaikan keprihatinan kami atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita di wilayah Bekasi. Kami berharap : Tidak terjadi gempa susulan lainnya, dan tidak ada lagi penambahan kerusakan ataupun korban jiwa.