Fenomena Langka di Jambi : Hujan Es 15 Menit Porak-porandakan Puluhan Rumah Warga

Kamis, 14 Agustus 2025. Pukul 21:36 WIB

( Dokumentasi : Reruntuhan atap rumah warga yang ambrok usai hujan es dan angin kencang, foto bersumber dari situs metrojambi )

Jambi – Suasana sore yang semula tenang di Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, mendadak berubah mencekam pada Selasa, 12 Agustus 2025. Sekitar pukul 15.30 WIB, langit mendung disertai angin kencang tiba-tiba menurunkan hujan es yang berlangsung selama 15–20 menit.

( Dokumentasi : utiran es diambil warga sebagai bukti fenomena langka, foto bersumber dari situs lampu kuning )

Butiran es berukuran sebesar kelereng menghantam atap rumah, kendaraan, hingga jalanan. Angin kencang menumbangkan pohon, merobohkan tiang listrik, bahkan menjatuhkan tiang bendera DPRD setempat. Aliran listrik di beberapa wilayah pun terputus.

Kepanikan Warga

Banyak warga yang berlarian mencari perlindungan, sementara pengendara motor terpaksa menghentikan perjalanan karena hujan es disertai badai terasa begitu kuat. Beberapa rumah mengalami kerusakan berat hingga roboh.

( Dokumentasi : Deretan rumah dengan atap rusak di gang permukiman Sungai Nibung, foto bersumber dari situs sekitarjambi )

Dampak Kerusakan

Data sementara mencatat 39 rumah rusak dengan rincian:

  • 1 rumah roboh (rusak total)
  • 9 rumah rusak berat
  • 7 rumah rusak sedang
  • 22 rumah rusak ringan

Sumber lain menyebut total 48 rumah terdampak parah. Kerusakan meliputi atap rumah terlepas, dinding retak, dan beberapa perabotan rusak akibat air yang masuk.

Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi menjelaskan bahwa hujan es ini terjadi akibat pembentukan awan konvektif (cumulonimbus) yang sangat kuat. Fenomena ini juga dimungkinkan terpengaruh oleh Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau. Namun, BMKG menegaskan bahwa hujan es adalah peristiwa alam yang dapat terjadi secara alami tanpa OMC.

Penanganan & Harapan

BPBD setempat bersama aparat kelurahan dan kecamatan langsung turun melakukan pendataan serta menyalurkan bantuan darurat. Warga yang rumahnya rusak berat diberikan terpal dan material bangunan untuk penanganan awal.

Fenomena ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa bencana alam bisa datang tiba-tiba. Yayasan Amal Peduli Nusantara turut prihatin atas kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di wilayah Jambi. Kami berharap : Tidak terjadi kejadian serupa atau lebih parah dan tidak ada lagi penambahan kerusakan ataupun korban jiwa.