Selasa, 2 September 2025. Pukul 16:36 WIB

( Dokumentasi : Kolom abu besar menjulang tinggi dari gunung, foto bersumber dari tempo )
Flores Timur, NTT — Akhir Agustus 2025 menjadi masa yang penuh ujian bagi warga sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki. Gunung api yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur ini kembali erupsi dan memaksa ribuan warga harus meninggalkan rumah demi keselamatan.
Menurut laporan resmi BNPB, sejak rangkaian erupsi terjadi pada November 2024 hingga akhir Agustus 2025, tercatat 10 orang meninggal dunia. Sementara itu, sebanyak 823 kepala keluarga atau 3.179 jiwa terpaksa mengungsi.
Dampak Akhir Agustus 2025

( Dokumentasi : Kolom abu pada pagi hari, foto bersumber dari antaranews )
Memasuki penghujung bulan Agustus, aktivitas Gunung Lewotobi masih menunjukkan letusan dengan kolom abu setinggi 50–200 meter. Kondisi ini menambah beban warga yang sudah berbulan-bulan hidup dalam ketidakpastian.
- Korban Jiwa di Bulan Agustus: Tercatat 2 orang meninggal dunia akibat dampak erupsi.
- Pengungsi: 823 KK (3.179 jiwa) masih harus tinggal di tempat pengungsian dengan segala keterbatasan.
- Rumah dan Fasilitas Umum: Belum ada data resmi terkait jumlah rumah yang rusak, namun ribuan warga terdampak secara langsung oleh abu vulkanik serta keterbatasan akses.
- Status Tanggap Darurat: Pemerintah resmi menghentikan status tanggap darurat pada 30 Agustus 2025, menandai fase baru penanganan pascabencana.
Harapan dan Kepedulian

( Dokumentasi : Letusan di malam hari dengan sorotan cahaya pijar, foto bersumber dari antaranews )
Meski status tanggap darurat telah dihentikan, kebutuhan warga terdampak masih sangat besar. Kehidupan di pengungsian, keterbatasan akses air bersih, hingga pemulihan ekonomi menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai.
Yayasan Amal Peduli Nusantara menyampaikan keprihatinan kami atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita di wilayah NTT. Kami berharap : Tidak terjadi erupsi susulan, dan tidak ada lagi penambahan kerusakan ataupun korban jiwa.