Senin, 20 Oktober 2025. Pukul 10:11 WIB

( Dokumentasi : Belasan Warung-3 Rumah Ludes dalam Kebakaran Pasar Pelangi Malinau, foto bersumber dari situs Detik )
179 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal dan Mata Pencaharian
Suasana meriah perayaan Festival Irau, Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, tiba-tiba berubah menjadi kepanikan besar pada Sabtu pagi, 18 Oktober 2025. Api tiba-tiba membesar di kawasan Pasar Pelangi, RT 6 Desa Malinau Kota, dan dengan cepat melahap puluhan kios serta rumah warga di sekitarnya.
Kawasan yang seharusnya dipenuhi tawa dan kemeriahan berubah menjadi lautan api dan asap hitam. Warga berlarian menyelamatkan diri dan barang seadanya, sementara petugas pemadam bersama TNI, Polri, dan relawan berjuang menaklukkan kobaran api yang sulit dikendalikan karena sebagian besar bangunan terbuat dari kayu.
179 Jiwa Terdampak, 12 Kios dan 3 Rumah Hangus
Data awal menyebutkan sedikitnya 49 kepala keluarga atau 179 jiwa terdampak langsung akibat kebakaran ini. 12 kios dan 3 rumah hangus terbakar, termasuk lapak para pedagang kecil yang sehari-hari menggantungkan hidup di pasar tersebut.
“Semua barang dagangan kami habis. Kami hanya bisa selamatkan pakaian di badan,” ucap salah satu pedagang yang menjadi korban.
Selain kerusakan bangunan, seorang warga mengalami luka bakar, dan satu petugas pemadam luka ringan akibat runtuhan atap saat proses pemadaman. Api baru benar-benar padam setelah sekitar 4 jam upaya pemadaman intensif.
Petugas Hadapi Banyak Kendala di Lapangan

( Dokumentasi : Kebakaran Dahsyat Pasar Pelangi Malinau, Puluhan Orang Terdampak, foto bersumber dari situs RRI )
Kebakaran sulit dikendalikan karena lokasi sempit dan material bangunan yang mudah terbakar. Petugas juga sempat kesulitan mengakses sumber air dan menghadapi kerumunan warga yang panik di sekitar lokasi. Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih diselidiki oleh pihak berwenang.
Pemerintah dan Relawan Bergerak Cepat
Pemerintah Kabupaten Malinau langsung mendirikan posko darurat di depan area pasar. Tim gabungan dari BPBD, Tagana, PMI, dan para relawan segera menyalurkan bantuan darurat seperti makanan siap saji, air minum, dan kebutuhan dasar bagi korban yang kehilangan tempat tinggal.
Pendataan korban dilakukan secara bertahap untuk memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan bantuan secara adil. Pemerintah juga menyiapkan langkah relokasi sementara bagi para pedagang agar aktivitas ekonomi lokal dapat segera pulih.
Harapan dari kami untuk mereka

( Dokumentasi : Kebakaran di Pasar Kuliner Pelangi Malinau , foto bersumber dari situs Detik )
Kebakaran di Pasar Pelangi menjadi pengingat bahwa musibah bisa datang kapan saja, bahkan di tengah suasana penuh sukacita. Banyak keluarga kini kehilangan tempat tinggal, pakaian, dan sumber penghasilan.
Yayasan Amal Peduli Nusantara turut menyampaikan doa dan empati bagi seluruh warga terdampak kebakaran di malinau. Semoga tidak terjadi kejadian serupa dan adanya perhatian khusus dari pemerintah setempat.

