Berbagi Kasih untuk Lansia di Penjaringan : Yayasan Amal Peduli Nusantara Salurkan Bantuan Sembako

Rabu, 12 November 2025. Pukul 18:23 WIB 

Penjaringan, Jakarta — Dalam langkah nyata kepedulian terhadap sesama, Yayasan Amal Peduli Nusantara kembali menyalurkan paket bantuan sembako untuk membantu para lansia yang membutuhkan di wilayah Jalan Kartajaya, Penjaringan.

Bantuan ini berupa beras, minyak goreng, mie instan, sarden, susu kental manis, telur, garam, dan biskuit regal — diserahkan langsung kepada lima lansia yang tengah berjuang menjalani hari-hari mereka dengan berbagai keterbatasan.

Senyum hangat dan rasa haru menyelimuti momen penyerahan bantuan tersebut. Inilah mereka, sosok-sosok tangguh penerima bantuan kali ini:

  • Ibu Sunti, lansia dengan gangguan penglihatan yang tinggal bersama suaminya, seorang marbot masjid. Meski anak-anaknya hanya mampu membantu seadanya, beliau tetap tegar menjalani hari.
  • Ibu Yanti, hidup seorang diri setelah suaminya meninggal. Meski mengalami stroke, beliau tetap berusaha mandiri dengan mengasuh anak dan cucu tetangganya.
  • Ibu Saryati, yang kini sendiri setelah suaminya berpulang. Kehidupannya ditopang dari bantuan dua anaknya yang bekerja serabutan.
  • Ibu Sumawar, seorang lansia sebatang kara yang mencari nafkah dari memulung botol dan rongsokan. Tiga anaknya sudah lama tidak memberikan kabar maupun bantuan.
  • Bapak Solihin, lansia dengan stroke berat yang beraktivitas dengan merayap. Ia tinggal bersama anak dan menantunya yang bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Kegiatan sederhana ini menjadi bentuk nyata bahwa kepedulian kecil dapat membawa kebahagiaan besar. Yayasan Amal Peduli Nusantara terus berkomitmen hadir untuk membantu mereka yang membutuhkan — terutama para lansia yang kerap terpinggirkan.

Yayasan Amal Peduli Nusantara, berharap tidak ada yang merasa sendirian dalam menjalani masa tua. Setiap bantuan yang disalurkan adalah tanda kasih dari para donatur dan relawan.

Semoga langkah kecil ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa berbagi tidak harus menunggu berlebih — cukup dengan niat tulus dan kepedulian.