Bencana Longsor Pekalongan, Yayasan Amal Peduli Nusantara berharap tidak ada penambahan korban jiwa & pemulihan cepat

Jumat, 24 Januari 2025, pukul 10.37 WIB

( dok. foto cover bersumber dari basarnas )

Dilansir dari beberapa sumber, bencana longsor diperkirakan bermula dari curah hujan tinggi yang terjadi mulai sekitar jam lima sore hari senin 20 januari 2025, disertai angin kencang dan petir. Sebagian besar korban, yang berada di Kampung Kasimpar adalah orang-orang yang berlindung di rumah-rumah warga, kafe, dan pemancingan saat banjir dan longsor terjadi.

Namun kemudian terjadi longsor susulan yang lebih besar sekitar jam tujuh malam. Korban longsor, merasa bingung harus terus maju atau menunggu karena aliran banjir deras, dan sudah terjadi longsor

Di beberapa rumah warga juga sedang ada acara sehingga korban-korban kebanyakan dari orang luar daerah. Ada pun satu rumah itu berisi satu keluarga yang sedang berteduh dan terkena longsor. Mereka dinyatakan meninggal dunia.

Padamnya listrik yang diakibatkan longsor dan kondisi hujan menyulitkan korban selamat. Tim medis dan relawan dari luar memang tidak dapat langsung masuk ke lokasi pada Senin malam lalu. Karena, akses jembatan dari sebelah utara Petungkriyono ambruk.

Pada Rabu kemarin, jalur masuk ke Petungkriyono sudah bisa diakses melalui jalur selatan. Material longsor di daerah sudah dibersihkan oleh warga yang bekerja bakti bersama relawan. Wilayah ini memang sering terjadi longsor.

Bencana banjir dan longsor itu terjadi karena hujan yang turun terus menerus dengan intensitas tinggi di Petungkriyono. Kejadian itu juga memicu banjir bandang di daerah bawahnya, seperti di daerah Talun, Kajen, dan beberapa kecamatan di bawahnya.

Sampai saat berita ini ditayangkan korban jiwa ditemukan telah mecapai 22 jiwa, dan situasi di lokasi masih belum kondusif. Tim Yayasan Amal peduli Nusantara berharap tidak ada penambahan korban jiwa dan segera terjadi pemulihan.