Rabu, 10 Desember 2025. Pukul 15:31 WIB
“Tidak semua orang meminta banyak. Ada yang hanya berharap bisa terus bertahan.”
Kalimat sederhana ini terasa begitu nyata saat Yayasan Amal Peduli Nusantara menyalurkan paket sembako kepada dua lansia di Kapuk, Cengkareng, untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pada penyaluran kali ini, masing-masing penerima mendapatkan paket berisi beras, minyak goreng, mie instan, sarden, susu kental manis, telur, garam, dan biskuit Regal. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup para lansia yang menjalani hari-hari dengan keterbatasan.
Dua Lansia Pejuang Hidup di Usia Tua


Ibu Djie Tjin Ngo (66 tahun)
Tinggal bersama seorang anak yang mengalami ODGJ, Ibu Djie Tjin Ngo kini menjalani hidup tanpa suami yang telah lebih dulu berpulang.
Untuk menyambung hidup, beliau bekerja sebagai tukang urut, meski penghasilannya tidak menentu.
Kadang ia mendapat uluran tangan dari warga sekitar, namun kebutuhan harian tetap menjadi tantangan.
Dengan menerima paket sembako ini, beliau tampak lega dan menyampaikan rasa syukurnya.


Ibu Mani (78 tahun)
Di usianya yang hampir menginjak delapan dekade, Ibu Mani hidup sebatang kara setelah suaminya meninggal.
Salah satu anaknya tinggal jauh, sehingga ia kini dirawat oleh keponakan dan sesekali dibantu masyarakat sekitar.
Meski kondisi fisiknya makin melemah, semangatnya tetap kuat. Bantuan sembako yang diberikan diharapkan mampu mendukung kebutuhan makan hariannya.
Menguatkan, Meski dari Hal Sederhana
Bagi sebagian orang, sembako mungkin hal biasa. Namun bagi mereka yang hidup di batas kecukupan, bantuan ini adalah ruang bernapas. Yayasan Amal Peduli Nusantara percaya bahwa kebaikan sekecil apa pun bisa menjadi harapan besar bagi yang menerimanya.
Terima kasih kepada para donatur dan relawan yang selalu setia mendukung program kemanusiaan ini. Semoga semakin banyak lansia yang dapat terbantu, dan semakin banyak pula hati yang tersentuh untuk peduli.

