Minggu, 28 September 2025. Pukul 10:29 WIB
Hidup di usia senja bukan berarti bebas dari perjuangan. Di Mauk, Tangerang, ada lima lansia yang setiap harinya berjuang keras hanya untuk makan dan bertahan hidup.

Yayasan Amal Peduli Nusantara hadir untuk meringankan beban mereka dengan memberikan paket sembako berisi beras, minyak, mie instan, sarden, susu kental manis, telur, garam, dan biskuit regal.
Penyerahan bantuan ini dilakukan langsung kepada lima penerima


Wawan Sofyan (60 tahun) – seorang tukang tambal ban yang tetap bekerja meski menderita diabetes. Ia tinggal bersama istri dan anaknya. Sebelumnya, Wawan pernah menerima bantuan program bedah rumah.


Werti Karlina (70 tahun) – seorang janda yang bekerja sebagai kuli cuci untuk menghidupi dua ponakannya yang masih kecil. Ia juga pernah mendapat bantuan program bedah rumah.


Lim Put Nio (75 tahun) – seorang ibu dengan enam anak yang semuanya hidup pas-pasan. Ia kini tinggal bersama salah satu anak dan menantunya yang bekerja serabutan.


Budi (70 tahun) – lansia tanpa istri dan anak. Ia tinggal bersama adik yang mengalami disabilitas mental. Untuk bertahan hidup, Budi membuat sapu lidi dan menumpang di rumah teman.


Merry (75 tahun) – seorang janda yang tinggal bersama salah satu anaknya. Sayangnya, ia tidak pernah menerima bantuan dari anaknya untuk kebutuhan sehari-hari.
Dari adanya bantuan ini, Yayasan Amal Peduli Nusantara berharap bahwa para lansia ini bisa menikmati hari-hari mereka tanpa harus khawatir kelaparan.
Dengan bantuan sembako ini, yayasan berharap para lansia penerima bisa merasa lebih tenang dan terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

