Sabtu, 23 Agustus 2025. Pukul 10:31 WIB

( Dokumentasi : Upaya distribusi bantuan dengan menggunakan perahu, foto bersumber dari situs tvberita)
Karawang – Dalam dua hari terakhir, 21–22 Agustus 2025, wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang kembali dilanda banjir rob yang merendam pemukiman warga. Ribuan jiwa harus menghadapi genangan air yang masuk ke rumah mereka.
Menurut laporan BNPB pada 21 Agustus, sedikitnya 481 Kepala Keluarga (sekitar 1.242 jiwa) terdampak banjir rob di Kecamatan Tirtajaya, Cibuaya, Cilebar, dan Tempuran. Sebanyak 405 rumah terendam dengan ketinggian air antara 20–50 cm. Meski air cukup tinggi, sebagian besar warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu bantuan.

( Dokumentasi : Kondisi wilayah pesisir yang tergenang, foto bersumber dari situs antaranews)
Namun situasi semakin memburuk keesokan harinya. 22 Agustus 2025, laporan terbaru menyebutkan jumlah korban terdampak melonjak tajam menjadi 2.419 KK atau sekitar 3.332 jiwa di enam desa yang tersebar di lima kecamatan pesisir Karawang. Jalan-jalan terendam, akses warga terganggu, dan aktivitas sehari-hari lumpuh.
Langkah Antisipasi BPBD

( Dokumentasi : Petugas sedang berada di kawasan yang terendam, foto bersumber dari situs antaranews)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang telah melakukan asesmen, evakuasi di titik rawan, dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Upaya penahan ombak dengan tumpukan batu sudah dilakukan sebelumnya, namun gelombang tinggi laut tetap melampaui pembatas yang ada.
Warga pun berharap adanya bantuan logistik darurat dan solusi jangka panjang agar banjir rob tidak terus berulang setiap tahun.
Harapan

( Dokumentasi : Warga menerobos genangan, foto bersumber dari situs jpnn)
Banjir rob di Karawang bukan pertama kali terjadi. Setiap kali air pasang tinggi, desa-desa pesisir selalu menjadi korban. Warga mengaku lelah karena harus menghadapi ancaman serupa berulang kali. Banyak yang meminta pemerintah daerah memperkuat infrastruktur pantai, memperluas hutan mangrove, serta menyiapkan tempat evakuasi yang layak.
Yayasan Amal Peduli Nusantara turut prihatin atas kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di Karawang. Kami juga berharap , tidak terjadi bencana lainnya dan tidak ada lagi penambahan kerusakan ataupun korban jiwa.