Banjir Rendam Enam Desa di Pasuruan, Warga Berjuang Bertahan di Tengah Genangan Setinggi 70 Sentimeter

Kamis, 13 November 2025. Pukul 11:51 WIB

( Dokumentasi : Hujan deras membuat sejumlah lokasi di Pasuruan tergenang banjir, Foto bersumber dari situs nuansajatim )

PASURUAN — Hujan deras yang turun tanpa henti sejak Rabu malam (12/11) membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan terendam banjir. Air menggenangi enam desa di beberapa kecamatan dengan ketinggian mencapai 70 sentimeter, memaksa warga untuk tetap waspada sepanjang malam.

Banjir ini menjadi salah satu yang terparah sepanjang bulan November, setelah curah hujan tinggi menyebabkan sungai-sungai meluap dan saluran air di beberapa titik tak lagi mampu menampung debit air.

Air Meluap Tengah Malam

( Dokumentasi : Hujan deras dengan intensitas tinggi kembali memicu banjir di Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, , Foto bersumber dari situs tretannews)

Sekitar pukul 22.45 WIB, hujan deras mulai mengguyur kawasan Pasuruan dan sekitarnya. Dalam hitungan jam, air dari sungai dan parit naik ke permukiman warga di Kecamatan Beji, Gempol, Bangil, Rejoso, Winongan, dan Grati.
Beberapa desa seperti Kedungringin, Cangkringmalang, Kedungboto, Tambakan, dan Manaruwi menjadi lokasi yang terdampak paling parah. Di beberapa titik, air sempat mencapai lutut hingga hampir selutut orang dewasa.

Meski sebagian wilayah mulai surut pada Kamis pagi, sejumlah area masih terendam, membuat aktivitas warga terganggu. Jalan-jalan desa berubah menjadi kubangan air, dan beberapa rumah warga tampak tergenang hingga ke dalam ruang tamu.

Warga dan Relawan Bergerak Cepat

( Dokumentasi : Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur masih menyisakan genangan air di 6 desa, Foto bersumber dari situs kompas )

Tim dari BPBD Kabupaten Pasuruan bersama perangkat desa dan relawan segera turun ke lapangan untuk membantu warga terdampak. Mereka melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman dan membantu mengeringkan area rumah yang tergenang.

“Air mulai masuk ke rumah sekitar tengah malam. Kami berjaga sampai pagi, takut kalau hujan tambah deras lagi,” ujar seorang warga Desa Kedungringin kepada petugas yang datang.

Selain banjir, di Kecamatan Pasrepan juga dilaporkan terjadi longsor akibat tanah labil dan curah hujan tinggi. Tebing di pinggir jalan ambles dan pipa air bersih warga terputus, membuat akses air bersih sempat terganggu.

Imbauan untuk Tetap Waspada

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap potensi banjir susulan, mengingat kondisi cuaca masih berpotensi ekstrem. Warga diminta untuk mengamankan barang berharga dan menjaga kesehatan, terutama anak-anak dan lansia yang rentan terhadap penyakit pascabanjir.


Yayasan Amal Peduli Nusantara turut menyampaikan rasa keprihatinan kami atas warga terdampak banjir pasuruan, semoga tidak ada penambahan korban kerusakan dan terjadi pemulihan cepat, air segera surut