Banjir Bandung : Puluhan KK terdampak Masih Berjuang, Pemulihan Diharapkan Berjalan Cepat

Selasa, 2 Desember 2025. Pukul 20:38 WIB

( Dokumentasi : WARGA melihat mobil yang hanyut terseret arus saat banjir , Foto bersumber dari situs Pikiran rakyat )

Di awal Desember, Bandung kembali menghadapi genangan besar. Dua hari hujan deras sudah cukup membuat beberapa wilayah lumpuh dan warga terpaksa berjibaku menyelamatkan diri serta barang penting di rumah mereka.


Dampak kerusakan akibat banjir

( Dokumentasi : Evakuasi mobil terseret arus banjir di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Foto bersumber dari situs Kumparan )

Hujan lebat yang turun sejak 30 November hingga 1 Desember 2025 memicu banjir di sejumlah titik di Kota dan Kabupaten Bandung. Beberapa kawasan seperti Babakan Ciparay dan Margaasih menjadi area yang paling terdampak, terutama karena aliran air yang berkumpul dari wilayah lebih tinggi serta sistem drainase yang belum mampu menampung volume air yang besar.

Di Kecamatan Margaasih, luapan Sungai Cicukang menyebabkan 22 kk terdampak, 9 kontrakan dan fasilitas umum juga tembok pagar beberapa rumah jebol dan dua mobil warga terseret arus. Salah satu kendaraan ditemukan tak jauh dari lokasi, sementara satu lainnya masih dalam proses pencarian. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

( Dokumentasi : Pemkot Bandung melalui Wali Kota Muhammad Farhan meninjau kawasan rawan banjir, Foto bersumber dari situs Jabarprov )

Banjir juga merendam rumah-rumah warga dan merusak perlengkapan usaha, seperti mesin jahit yang menjadi sumber pencarian bagi sebagian keluarga. Banyak warga mengaku kesulitan memulai kembali aktivitas harian karena kerusakan yang harus ditangani sekaligus kebutuhan rumah tangga yang terus berjalan.

Wali Kota Bandung meninjau langsung beberapa titik banjir pada malam 1 Desember. Pemerintah kota menyampaikan bahwa sejumlah solusi lama seperti saluran permukaan dan drum pori sudah tak lagi efektif menghadapi curah hujan ekstrem. Karena itu, rencana pembangunan saluran air bawah tanah mulai dikaji sebagai langkah jangka panjang agar aliran air dapat tertampung dan dialihkan dengan lebih aman.
Sementara itu, pembersihan saluran air, penertiban bangunan yang menutup drainase, serta perbaikan infrastruktur dasar terus digencarkan sebagai langkah awal pemulihan.


Keprihatinan & Harapan

Yayasan Amal Peduli Nusantara menyampaikan keprihatinan mendalam kepada seluruh warga terdampak banjir Bandung. Kami memahami bahwa kehilangan, kerusakan rumah, dan gangguan aktivitas harian adalah beban berat bagi banyak keluarga.

Kami mendoakan agar proses pemulihan berlangsung cepat, warga diberikan kekuatan, dan upaya penanganan dari pemerintah dapat segera menjangkau seluruh area yang membutuhkan. Semoga kondisi dapat segera kembali pulih dan aktivitas masyarakat bisa berjalan seperti sedia kala.