Banjir Bandang Terjang Nagekeo, Tiga Warga Meninggal dan Empat Masih Hilang

Selasa, 9 September 2025. Pukul 19:02 WIB

( Dokumentasi : rumah warga yang sebagian struktur atapnya terlihat rusak, foto bersumber dari antara )

Nagekeo, NTT – Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (7/9) memicu banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, pada Senin (8/9). Musibah ini melanda sedikitnya lima desa: Maukeli, Lokalobo, Ae Woe, Loda Ola, dan Wolo Kisa.

Korban Jiwa dan Hilang

Hingga Selasa pagi, tercatat tiga warga meninggal dunia, termasuk seorang bayi, setelah terjebak di pondok yang tersapu arus Sungai Malasawu. Sementara itu, empat orang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta warga setempat.

Kerusakan Rumah dan Infrastruktur

( Dokumentasi : sebuah rumah atap seng yang masih berdiri di tengah genangan lumpur tebal, foto bersumber dari okezone )

Banjir bandang ini tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga meninggalkan kerusakan besar:

  • 1 rumah hanyut terbawa arus.
  • 9 rumah rusak di Desa Sawu.
  • 2 kantor pemerintah ikut terdampak.
  • 2 jembatan rusak dan 3 ruas jalan tertutup longsor sehingga akses ke lokasi sangat terbatas.

Desa Terisolir dan Hambatan Pencarian

Laporan BNPB menyebutkan sedikitnya 18 desa terisolir akibat jalan putus, jembatan ambruk, serta jaringan listrik dan komunikasi yang lumpuh. Kondisi ini menyulitkan upaya pencarian korban hilang maupun distribusi bantuan logistik.

Upaya Penanganan

( Dokumentasi : lereng tanah yang tergerus, dengan permukaan tanah longsor, foto bersumber dari voxntt )

Tim gabungan terus berupaya menjangkau lokasi terdampak dengan segala keterbatasan. Hingga kini, fokus utama adalah pencarian korban hilang dan pembukaan akses darat agar bantuan dapat segera disalurkan.

Harapan

Yayasan Amal Peduli Nusantara menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Semoga para korban yang berpulang mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan para korban luka diberikan kesembuhan. Kami juga berharap tidak terjadi bencana susulan atau penambahan korban kerusakan atau korban jiwa.