Jumat, 28 November 2025. Pukul 20:58 WIB

( Dokumentasi : banjir bandang di Padang yang menghanyutkan rumah hingga mobil, Foto bersumber dari situs Antara )
Cuaca ekstrem kembali menguji Padang. Dalam beberapa hari, banjir, banjir bandang, dan longsor meluas di banyak titik.
Cuaca Ekstrem beberapa Hari Berturut-Turut
Sejak 25 hingga 28 November 2025, Kota Padang menghadapi rangkaian bencana yang terjadi akibat hujan lebat yang turun tanpa jeda. Cuaca ekstrem ini memicu banjir, banjir bandang, longsor, hingga pohon tumbang di berbagai kecamatan.
Peringatan cuaca dari BMKG terbukti benar. Curah hujan tinggi membuat sungai meluap, drainase kewalahan, dan area perbukitan rawan longsor. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi warga dan pemerintah setempat.
Dampak Terluas : Lebih dari 14 Titik Banjir dan 12 Banjir Bandang

( Dokumentasi : Foto udara permukiman terendam banjir di kawasan Dadok Tunggul Hitam, Padang, Sumatera Barat, Foto bersumber dari situs Antara )
BPBD Kota Padang mencatat data sementara yang cukup memprihatinkan:
- 14 titik banjir
- 12 titik banjir bandang
- 7 titik longsor
- 20 titik pohon tumbang
Beberapa kawasan seperti Koto Tangah, Nanggalo, dan Pauh mengalami dampak paling besar. Di Lubuk Minturun, banjir bandang membawa material lumpur dan kayu hingga menyebabkan kerusakan berat dan jatuhnya korban jiwa.
Rumah warga, fasilitas umum, hingga jembatan penghubung ikut terdampak. Arus deras dan lumpur membuat beberapa pemukiman sulit diakses dan aktivitas warga terganggu.
Ribuan Warga Terdampak

( Dokumentasi : Foto udara permukiman terendam banjir di kawasan Dadok Tunggul Hitam, Padang, Sumatera Barat, Foto bersumber dari situs Antara )
Hingga 27–28 November, BPBD melaporkan lebih dari 27.000 warga terdampak bencana hidrometeorologi di Padang.
Sebagian warga terpaksa meninggalkan rumah yang terendam atau rusak, sementara lainnya berusaha bertahan dengan kondisi listrik dan air bersih yang terbatas.
Kerusakan yang tercatat meliputi:
- rumah rusak berat, sedang, dan ringan,
- fasilitas peribadatan dan fasilitas umum,
- serta infrastruktur air bersih dan jalan lingkungan.
Situasi ini membuat pendataan dan penanganan terus dilakukan dari hari ke hari.
Penetapan Status Tanggap Darurat
Melihat kondisi yang makin meluas, Pemerintah Kota Padang menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari mulai 25 November hingga 8 Desember 2025.
Status ini memungkinkan percepatan penanganan, termasuk pembukaan akses jalan yang tertutup longsor, membersihkan material banjir, dan pendistribusian bantuan pemerintah kepada warga terdampak.
Di beberapa titik seperti jalur Padang–Bukittinggi dan Padang–Pasaman Barat, longsor dan banjir membuat akses utama sempat terputus. Pemerintah daerah bersama tim gabungan terus bekerja untuk memastikan jalur kembali dapat dilalui.
Keprihatinan dan Harapan Kami

( Dokumentasi : banjir bandang di Padang yang menghanyutkan rumah hingga mobil, Foto bersumber dari situs Antara )
Yayasan Amal Peduli Nusantara menyampaikan turut berduka dan prihatin atas bencana yang menimpa masyarakat Padang.
Kami berharap:
- proses evakuasi dan penanganan berjalan lancar,
- warga terdampak diberi kekuatan dan ketabahan,
- korban jiwa dapat segera ditemukan dan diidentifikasi,
- serta pemerintah dimudahkan dalam melakukan pemulihan dan penyaluran bantuan.
Semoga Kota Padang dapat segera pulih dan kembali bangkit seperti sedia kala.

