Ambon diguyur hujan ekstrim saat HUT RI, 17 titik longsor dalam sehari

Senin, 18 Agustus 2025. Pukul 08:18 WIB

( Dokumentasi : Longsor dan pohon tumbang tutupi jalan di Batu Koneng, foto bersumber dari situs maluku terkini )

Ambon, 16–17 Agustus 2025 — Hujan dengan intensitas sedang–lebat yang turun sejak Sabtu (16/8) hingga Minggu (17/8) memicu 17 titik longsor dan genangan di sejumlah kawasan Kota Ambon. BPBD Kota Ambon mencatat mayoritas longsor terjadi di Kecamatan Sirimau (11 titik), disusul Nusaniwe (4 titik), serta masing-masing Leitimur Selatan dan Baguala. Syukurlah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

( Dokumentasi : Longsor dan banjir di Jalan Tanjakan Batu Merah (Sirimau), foto bersumber dari situs poros timur )

Di saat bersamaan, empat rumah warga dilaporkan rusak: di Karang Panjang, Batu Gajah, Desa Hatalai (Leitimur Selatan), dan Pandan Kasturi (Sirimau). Infrastruktur turut terdampak: dua talud amblas masing-masing di Jalan Rijali, Batu Gajah dan Halong Batu-Batu, Baguala. BPBD telah melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak.

( Dokumentasi : Sebuah rumah warga di Desa Hatalai, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Maluku rusak akibat tertimpa longsor, foto bersumber dari situs BPBD )

Dampak paling dirasakan terjadi di koridor Batu Koneng–Jembatan Merah Putih (JMP). Material longsor dan pohon tumbang menutup badan jalan utama, membuat akses ke pusat kota dan sebaliknya lumpuh sementara. BPJN Maluku mengerahkan alat berat untuk pembersihan sejak Sabtu malam; namun longsor susulan terjadi sekitar pukul 00.30 WIT sehingga proses normalisasi memerlukan waktu lebih lama.

( Dokumentasi : Evakuasi di malam hari di Batu Koneng, foto bersumber dari situs fajar.co.id )

Wali Kota Ambon meninjau lokasi terdampak, termasuk Gunung Malintang (Hative Kecil/Sirimau) dan Dusun Batu Koneng (Poka/Teluk Ambon), serta menegaskan penanganan segera di titik rawan, antara lain pembangunan talud penahan tanah. Pemerintah juga mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan selama periode cuaca ekstrem.

Kejadian ini mengingatkan kita semua, bahwa bencana alam bisa datang tiba-tiba. Yayasan Amal Peduli Nusantara turut prihatin atas kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di ambon. Kami berharap : Tidak terjadi longsor atau bencana lainnya dan tidak ada lagi penambahan kerusakan ataupun korban jiwa.