5 Rt Kebanjiran Tengah Malam, Warga Terjaga Bangun dari Tidur

Senin, 4 Agustus 2025. Pukul 09 : 11 WIB

( Berita bersumber dari kompas.com )

Senin dini hari, air setinggi hingga 1 meter tiba-tiba memasuki rumah-rumah warga di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, membuat banyak keluarga terjaga di ruang tamu dan dapur.

( Dokumentasi : Situasi banjir yang melanda 5 RT, foto bersumber dari situs disway )

Situasi Singkat

Pada Senin, 4 Agustus 2025, banjir akibat luapan Kali Ciliwung yang berasal dari hulu Bogor merendam wilayah padat penduduk Pejaten Timur. Air mulai pecah masuk ke rumah warga sejak dini hari, mengganggu aktivitas di 5 (RT) yang terdampak langsung.

Dampak Pada Warga

( Dokumentasi : Seorang warga membersihkan perabot dan lantai berlumpur ketika banjir setinggi sekitar 60 cm , foto bersumber dari situs merah putih )

Ketinggian air rata-rata mencapai 1 meter, dengan arus kuat yang memaksa beberapa warga menembus genangan. Setidaknya ada 5 RT terdampak langsung di kawasan permukiman padat penduduk.

Cerita Warga

Walaupun belum sebanyak gelombang besar sebelumnya, banjir kali ini mengejutkan warga. Laporan visual dari Kompas.tv menunjukkan kondisi air sudah mengguyur permukiman sejak dini hari pada tanggal kejadian.
Warga yang terjebak memilih bertahan di dalam rumah, menunggu bantuan atau membiarkan air surut sendiri tanpa sempat mengungsi ke titik aman secara massal.

Penyebab

Air kiriman dari hulu akibat hujan deras di wilayah Bogor memicu meluapnya Kali Ciliwung, menenggelamkan Pejaten Timur. Area pemukiman tergolong rentan karena drainase yang terbatas dan lokasinya berada dekat sungai besar.

Harapan

Banjir pada 4 Agustus 2025 di Pejaten Timur mengingatkan bahwa genangan air kalau tidak diantisipasi dengan baik bisa muncul cepat dan mendadak. Banyak keluarga kehilangan ruang tidur malam itu, hanya karena air Ciliwung yang kembali naik. Yayasan Amal Peduli Nusantara berharap situasi banjir bisa segera surut , tidak adanya banjir kiriman lain dan tidak ada kerusakan ataupun korban jiwa dan ada bantuan pemerintah untuk warga terdampak.